Selasa, 08 Mei 2018

5 Prinsip Menegur Dalam Inspeksi Safety

Related image

sepatu safety murah - Jadi professional/pakar dalam bagian safety/K3, tentu kita sempat lihat tingkah laku tidak aman dari rekanan/kontraktor ditempat kita bekerja. Bila lihat hal itu, kita pastinya akan menyapa orang itu untuk keselamatan dia. Tetapi, jika kita salah dalam memberinya teguran mungkin saja orang itu jadi geram pada kita, merasa dianya direndahkan, tidak perduli apa yang kita berikan, atau bahkan juga orang itu berhenti dari pekerjaan karena enggan dengan kita. Walau sebenarnya maksud kita baik yakni agar mereka selamat dan sampai ke tempat tinggalnya dalam kondisi selamat tidak ada kecelakaan ditempat kerja

Menyapa yaitu elemen penting dalam pengawasan K3 karena menyapa ini dapat kurangi kecelakaan kerja yang dikarenakan oleh tingkah laku tidak aman. Menurut Heinrich, 88% kecelakaan kerja dikarenakan oleh tingkah laku tidak aman. Jika kita dapat menyapa dengan baik, maka 88% kecelakaan kerja dapat kita hindari.

Ada beberapa prinsip yang perlu di perhatikan dalam menyapa yang ketika melakukan pengawasan safety :

1. Sapa namanya terlebih dulu. Nama yaitu lagu terindah untuk setiap orang. Dengan menegur namanya, bermakna ada kemauan dari kita untuk ketahui lebih jauh dianya.

2. Jauhi Menyalahkan. Kita yaitu professional K3 bukanlah seseorang polisi maupun hakim yang juga akan memvonis orang yang bersalah. Pekerjaan kita dalah menumbuhkan kesadaran juga akan pentingnya K3 untuk mereka. Dengan Menyalahkan orang yang lain, orang itu juga akan akan alami penurunan motivasi. Oleh karenanya, sebisa-bisanya kita mengatur emosi yang keluar ketika menyapa.

3. Beri pertanyaan yang tepat. Terkadang kita menyapa dengan alasan yang benar, tapi alasan yang benar nyatanya kurang untuk menyebabkan kesadaran. Berilah mereka pertanyaan terbuka mengenai resiko yang dapat terjadi karena tingkah laku yang mereka kerjakan. Biarlah mereka menyimpulkan sendiri hingga mereka dapat lebih temukan alasan logis dari mereka sendiri buat mereka berlaku aman.

4. Beri kenyataan. Bawalah data berbentuk grafik, tabel, gambar, narasi atau bahkan juga video yang tunjukkan kecelakaan yang dapat terjadi karena aksi tidak aman yang mereka kerjakan. Hal semacam ini juga akan memberi mereka deskripsi yang lebih terang tentang resiko aksi mereka dan cara untuk mengatur resiko itu.

5. Ingatkan mengenai keluarga mereka. Setiap pekerja tentu menyukai keluarga mereka. Mereka tentu ingin kembali pada rumah untuk berjumpa orang yang mereka sayangi. Ingatkanlah mereka kalau ada beberapa orang yang senantiasa menanti mereka pulang dari tempat kerja. Beberapa orang itu menyukai dia dan mengharapkan ia dapat pulang dengan selamat. Prinsip ini dapat kita gunakan bila pekerja itu tetaplah keras kepala dan tidak ingin terima nasehat kita. Cobalah saja katakan pada pekerja itu “Berapa nomor hp istri atau anak Kamu? Saya ingin mencatat hingga jika Kamu kecelakaaan, saya tidak kesusahan sekali lagi menghubungi keluarga Anda”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Know us

Our Team

Contact us

Nama

Email *

Pesan *